Apa sih sebenarnya definisi cantik
itu? Yang jelas jawabannya beragam di tiap belahan dunia dan tiap zaman. Lalu
adakah standar mutlak bagi sebuah kecantikan? Sebelum kita cari
tahu, saya ingin sharing tentang kecantikan di berbagai belahan dunia, dahulu
maupun sekarang.
Suku
Padaung (Myanmar)
Cewek
cantik itu yang lehernya panjang. Sejak umur 5 tahun, leher mereka dipasangi
semacam gelang dan jumlahnya bakal bertambah seiring bertambahnya umur.
Banyaknya gelang juga menjadi tanda seberapa kaya keluarga si gadis,
dan yang lebih penting, bisa berguna untuk menarik “good husband”. Tapi saat
ini banyak juga cewek suku Padaung yang memakai gelang untuk keperluan
komersil, misalkan untuk menarik para wisatawan.
Suku Hima, Uganda
Suku
Hima di Uganda, hingga sekarang beranggapan bahwa “Fat is Beautiful”. Para
gadis yang akan menikah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum hari H untuk
membuat badan lebih berisi. Mereka diharuskan tinggal di sebuah “fat hut” dan
paling tidak meminum 5 bejana susu berlemak per harinya. Ada anggapan bahwa semakin gemuk si
pengantin wanita, semakin tampak makmur si pengantin pria. Oiya, Si pengantin cowok
harus tetep kurus biar bisa leluasa mengejar sapi di ladang. Bahkan ada juga
pengantin pria yang bilang bahwa gadis gemuk mengingatkan pada sapi merah
cantik yang mereka hadapi tiap hari.
China (Jaman Dinasti Tang hingga
Dinasti Qing)
Sudah pernah dengar
tentang Pengikatan kaki di China? Dulu, kaki kecil
di China dianggap cantik . Untuk mendapatkan kaki “cantik” tersebut, kaki perempuan China ditekuk dan diikat serta dipakaikan sepatu yang sangat sempit. Tak jarang kaki
tersebut malah terinfeksi,atau membusuk sehingga berujung pada kematian.
Tradisi ini berlangsung selama lebih dari 1000 tahun (618 M – 1911M). Tradisi
kejam yang menyebabkan sekitar satu milyar perempuan China ini menderita kemudian dilarang sama sekali oleh Sun Yat sen.
Romawi Kuno
Dalam
tradisi Romawi kuno, perempuan dianggap cantik jika berkulit putih pucat. Bagi
mereka yang terlahir dengan kulit agak gelap, diperlukan semacam kosmetik untuk
mencerahkan kulitnya, biasanya terbuat dari bubuk kapur dan timbal putih (yang
kini diketahui beracun). Bulu di badan dianggap mengganggu kecantikan, kecuali
rambut di kepala lho ya. Makanya, wanita Romawi kuno sudah mengenal yang
namanya shaving. Standar cantik mereka saya rasa nggak jauh beda dengan standar
kecantikan global jaman sekarang.
source: http://beautifulwithbrains.com/2010/04/02/beauty-history-cosmetics-secrets-of-the-ancient-romans/
Zaman Heian , Jepang, 794 - 1185 M
Menurut orang Jepang pada periode
Heian, cewek cantik itu yang rambutnya panjaaaaang, mulutnya kecil mengerucut
ala Geisha, pipi merah bulat ala Chibi Maruko Chan, hidung kecil
ramping, mata sipit, serta alis tinggi mendekati garis rambut. Untuk
mendapatkan alis tipe tersebut, méreka memangkas habis alis aslinya dan
menggambar alis palsu tinggi di bagian dahi.
0 komentar:
Posting Komentar