Terima Kasih Telah Berkunjung di Blog Mrs. Ceblong Semoga kita dapat memanfaatkan alam dengan baik :)
RSS
Container Icon

Definisi Cantik Dari Beberapa Daerah I

Apa sih sebenarnya definisi cantik itu? Yang jelas jawabannya beragam di tiap belahan dunia dan tiap zaman. Lalu adakah standar mutlak bagi sebuah kecantikan? Sebelum kita  cari tahu, saya ingin sharing tentang kecantikan di berbagai belahan dunia, dahulu maupun sekarang.

Suku Padaung (Myanmar)
        Cewek cantik itu yang lehernya panjang. Sejak umur 5 tahun, leher mereka dipasangi semacam gelang dan jumlahnya bakal bertambah seiring bertambahnya umur. Banyaknya gelang juga menjadi tanda seberapa kaya keluarga si gadis, dan yang lebih penting, bisa berguna untuk menarik “good husband”. Tapi saat ini banyak juga cewek suku Padaung yang memakai gelang untuk keperluan komersil, misalkan untuk menarik para wisatawan.



Suku Hima, Uganda
        Suku Hima di Uganda, hingga sekarang beranggapan bahwa “Fat is Beautiful”. Para gadis yang akan menikah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum hari H  untuk membuat badan lebih berisi. Mereka diharuskan tinggal di sebuah “fat hut” dan paling tidak meminum 5 bejana susu berlemak per harinya.  Ada anggapan bahwa semakin gemuk si pengantin wanita, semakin tampak makmur si pengantin pria. Oiya, Si pengantin cowok harus tetep kurus biar bisa leluasa mengejar sapi di ladang. Bahkan ada juga pengantin pria yang bilang bahwa gadis gemuk mengingatkan pada sapi merah cantik yang mereka hadapi tiap hari.



China (Jaman Dinasti Tang hingga Dinasti Qing)

 Sudah pernah dengar tentang Pengikatan kaki di China? Dulu, kaki kecil di China dianggap cantik . Untuk mendapatkan kaki “cantik”  tersebut, kaki perempuan China  ditekuk dan diikat  serta dipakaikan sepatu yang sangat sempit. Tak jarang kaki tersebut malah terinfeksi,atau membusuk sehingga berujung pada kematian. Tradisi ini berlangsung selama lebih dari 1000 tahun (618 M – 1911M). Tradisi kejam yang menyebabkan sekitar  satu milyar perempuan China ini menderita kemudian dilarang sama sekali oleh Sun Yat sen.



Romawi Kuno

        Dalam tradisi Romawi kuno, perempuan dianggap cantik jika berkulit putih pucat. Bagi mereka yang terlahir dengan kulit agak gelap, diperlukan semacam kosmetik untuk mencerahkan kulitnya, biasanya terbuat dari bubuk kapur dan timbal putih (yang kini diketahui beracun). Bulu di badan dianggap mengganggu kecantikan, kecuali rambut di kepala lho ya. Makanya, wanita Romawi kuno sudah mengenal yang namanya shaving. Standar cantik mereka saya rasa nggak jauh beda dengan standar kecantikan global jaman sekarang.


Zaman Heian , Jepang, 794 - 1185 M
        Menurut orang Jepang pada periode Heian, cewek cantik itu yang rambutnya panjaaaaang, mulutnya kecil mengerucut ala Geisha, pipi merah bulat ala Chibi Maruko Chan, hidung kecil ramping, mata sipit, serta alis tinggi mendekati garis rambut. Untuk mendapatkan alis tipe tersebut, méreka memangkas habis alis aslinya  dan menggambar alis palsu tinggi di bagian dahi.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Guruku

Blog Guruku
Blog Orang Terkenal

Terima Kasih Telah Berkunjung :)